Rektor Unibrah Hadiri Penandatanganan MoU Perguruan Tinggi se-Maluku Utara dan Dunia Usaha

Ternate – Rektor Universitas Bumi Hijrah (Unibrah) Tidore, Sarbaini A. Karim, turut hadir dalam kegiatan fasilitasi kerja sama perguruan tinggi dan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Kepala LLDIKTI Wilayah XII Ambon dengan pimpinan perguruan tinggi se-Maluku Utara dan mitra dunia usaha dan industri (DUDI). Kegiatan ini berlangsung di ruang rapat Rektorat Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU) Ternate, Selasa (10/6/2025).

Acara tersebut menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi antara dunia akademik dan sektor industri di kawasan timur Indonesia. Kepala LLDIKTI Wilayah XII Ambon, Jantje Eduard Lekatompessy, memimpin langsung jalannya penandatanganan MoU dan menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor guna meningkatkan kualitas pendidikan tinggi yang relevan dengan tuntutan dunia kerja.

“Kita dorong agar semua perguruan tinggi dapat maju bersama dalam peningkatan sumber daya manusia, khususnya melalui pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan keterampilan mahasiswa maupun dosen,” ujarnya.

Turut hadir sebagai mitra strategis adalah Maxy Academy, yang dipimpin langsung oleh Andy Febrico Bintoro selaku Co-founder & CTO. Maxy Academy dikenal aktif dalam bidang pengembangan keterampilan digital dan pendidikan vokasi yang berbasis kebutuhan industri.

Andy menjelaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk mendukung peningkatan kapasitas SDM di lingkungan kampus dan telah menjalin kerja sama dengan lebih dari 300 universitas serta 100 perusahaan mitra di seluruh Indonesia.

“Kami memiliki pengalaman dalam membangun ekosistem pendidikan dan pelatihan keterampilan yang terhubung langsung dengan dunia industri. Ini menjadi dasar komitmen kami dalam mendukung transformasi pendidikan tinggi di Indonesia,” pungkasnya.

Rektor Unibrah, Sarbaini A. Karim, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif LLDIKTI Wilayah XII dalam memfasilitasi kerja sama strategis ini. Ia menilai MoU ini sebagai langkah konkret dalam memperluas jaringan kemitraan yang dapat meningkatkan mutu lulusan yang adaptif terhadap perubahan industri.

Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan diskusi terbuka mengenai bentuk-bentuk kerja sama yang dapat dikembangkan ke depan, termasuk implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), riset kolaboratif, dan penyusunan kurikulum berbasis industri.